Monumen Nasional (MoNas)

05:08 0
Monument nasional atau sering disebut dengan MONAS. Taukah anda bahwa Monas dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 selesai pada tahun 1967. Selama kurang lebih 7 tahun proses pembuatan monas telah menghabiskan biaya sekitar 7 milyar rupiah. Monas dibangun di lapangan Ikada yang sekarang di kenal dengan lapangan / taman medan merdeka. Gagasan pembangunan Monas ialah Ir. Soekarno dengan Arsitektur Ir. Soedarsono dan di bantu oleh penasehat pembangunan yang bernama Prof. Dr. Ir. Roeseno . Luas seluruh area monas 80 hektar dengan tinggi secara keseluruhan monas mencapai 132 m.




Monas mempunyai daya tarik yang membuat parawisatawan dapat berkunjung ke jakarta untuk melihat langsung ,atau sebagai objek photografer, hingga menelusuri dibalik sejarah monas. Dalam tiap harinya monas mempunyai banyak pengunjung terutama di hari libur namun terdapat keterbatasan pemandu wisata yang pada akhirnya pengunjung hanya  datang untuk melihat-lihat saja.sangat disayangkan karna di dalam monument ini mempunyai begitu banyak pengetahuan baik untuk pelajar mau pun non pelajar.

Di dalam monas terdapat  Ruang museum sejarah, yang  berada di 3 meter dibawah tanah dengan luas 80x80 meter serta tinggi langit-langitnya 8 meter.di ruangan ini  terdapat 4 sisi dinding yang masing-masing terdiri 12 diorama. Pada tahun 1995 lalu di tambah 3 diorama dan sekarang berjumlah 51 diorama yang menggambarkan dari Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia  hingga teknologi terkini.


Untuk ruang lainnya seperti :

Pelataran Cawan
Tinggi cawan : 17 meter
Luas pelataran cawan : 45x45 meter
Pengunjung dapat menikmati keindahan kota Jakarta atau sejuta pohon

Pelataran Puncak
Tinggi : 115 meter
Luas pelataran puncak : 11x11 meter
Pengunjung dapat melihat gedung gedung pemerintahan yang mengelilingi monas

Kembalikan Keperawanan Hutan Kalimantan !!!

05:04 0
Jika anda melintasi di perbatasan Kabupaten Melawi
Tepatnya diperbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah awal bulan ini, sejauh mata memandang hanya tampak gundukan bukit gersang tanpa pepohonan.

Puluhan tahun lalu,kawasan ini adalah belantara hutan tropis yang terkenal paling kaya keaneragaman hayati diseluruh dunia.namun,lambat laun keperawanannya tergoyak oleh keserakahan segelintir orang. sehingga yang tersisa hanyalah hamparan padang savanna tanpakesuburan.


Inilah kondisi sebagian tanah Kalimantan 
Khususnya wilayah bekas penguasaan perusahaan yang mengantongi izin usaha pemanafatan hasil hutan kayu (IUPHHK) atau hak pengusaha hutan (HPH).

Dengan dalih telah membayar dana reboisasi (DR), banyak perusahaan yang seenaknya membabat pepohonan tanpa rasa berdosa. Namun, setelah tegakan habis, mereka meninggalkan hutan begitu saja dalam kondisi rusak. Minimnya peremajaan tanaman membuat ekosistem dan habitat hutan berubah, humus semakin berkurang dan tanah pun menjadi gersang.


Sungguh sangat memprihatinkan.hanya segelitir perusahaan yang bersedia melakukan pemuliaan hutan.sebab,meremajakan hutan berarti menyisihkan sebagian keuntungan untuk invesitasi yang tak jelas dari kacamata perusahaan.padahal dari sudut pandang kepentingan global,keberadaan habitat hutan di Indonesia menjadi investasi utama keberlangsungan “paru-paru dunia”

Dan sesungguhnya koservasi hutan tak bias lagi sekedar dilakukan dengan membiarkan hutan tumbuh alamiah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan sekaligus keberpihakan manusia.sebab,manusialah yang telah merenggut keperawanan hutan Kalimantan.maka sadarlah sebelum semua musna jagalah hutan Kalimantan Indonesia.